Dibawah Kepemimpinan Bobby Nasution Penanganan Sampah di Medan Semakin Terukur

Pemerintahan54 views

VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Penanganan sampah menjadi perhatian serius Wali Kota Medan Bobby Nasution. Apalagi Medan sempat menyandang predikat sebagai Kota Terkotor di tahun 2019 akibat persoalan sampah tersebut. Sebagai bentuk keseriusan Bobby Nasution, penanganan sampah menjadi salah satu program prioritas yang harus segera diselesaikan. Perlahanan, penanganan sampah di bawah kepemimpinan Bobby Nasution kini semakin terukur, Kamis (8/7/2021).

Sebagai langkah awal dalam mengatasi persoalan sampah,  Bobby Nasution menerbitkan Peraturan  Wali Kota Medan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pengelolaan Persampahan yang sebelumnya ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), kini diserahkan kepada camat. Langkah ini dilakukan agar penanganan sampah semakin lebih efektif, sebab camat lebih mengetahui kondisi wilayahnya. Sedangkan, DKP fokus untuk menangani tempat pembuangan akhir (TPA).

Selanjutnya, Pemko Medan berkolaborasi dengan Pemkab Deli Serdang dan Pemprov Sumut telah mempersiapkan 50 hektar lahan untuk TPA Regional di Talun Kenas, Deli Serdang. Di TPA Regional ini, Bobby Nasution berharap sistem penanganan sampah akan menggunakan sistem sanitary landfill. Diharapkannya, sebelum 2024 rencana tersebut terwujud.

Sedangkan di TPA Terjun, Bobby Nasution bertekad untuk menyelesaikan penanganan sampah yang sampai saat ini masih menggunakan open dumping. Ia ingin, gunungan sampah yang ada di tempat itu bisa dikurangi. Salah satu upaya yang dilakukan  yakni menggunakan sistem teknologi Advanced Land Fill Minning With Material & Energy Recovery (ALFIMER) dengan mengandalkan sistem bio teknologi.

Melalui sistem ini, baik sampah baru maupun sampah lama dapat ditangani dengan biaya murah, ramah lingkungan, teknik sederhana dan sistem permesinan yang terjangkau. Selain menjadi pupuk, pengelolaan sampah juga menghasilkan cairan disinfektan. Penanganan sampah melalui sistem ini yang merupakan hasil kerjasama Pemko Medan dengan PT Mitra Biosis Ecotonik, Primer Koperasi dan Pengelola Sampah dan USU telah dilauncing Bobby Nasution di TPA Terjun, Sabtu (3/7).

Selasa (6/7) kemarin, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI mendukung upaya Bobby Nasution dalam penanganan sampah dengan menggelar Kick Off Meeting Feasibility Study dan Basic Engineering Design (DED) pemanfaatan sampah kota menjadi refuse derived fuel (RDF) atau solid recoveried fuel (SRF) di Grand Aston City Hall Medan. Kick off ini digelar untuk studi kelayakan pengelolaan sampah menggunakan metode RDF dan SRF dengan memanfaatkan kepadatan untuk bahan bakar.

Penanganan sampah terukur yang dilakukan Bobby Nasution mendapat dukungan banyak kalangan, salah satunya Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Dr Hatta Ridho SSos MS. Hatta menilai, langkah yang dilakukan Bobby Nasution merupakan sebuah terobosan yang sangat bagus. Sebab, penanganan sampah yang dilakukan selama ini masih menggunakan sistem open dumping.

Selanjutnya, Hatta juga mendukung kolaborasi Pemko Medan dengan Deli Serdang dan Pemprov Sumut dalam pengadaan TPA Regional. Sebab, hal itu dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, tidak hanya dari segi administratif saja, tetapi juga kenyamanan masyarakat seperti udara dan lingkungan yang bersih.

Di samping itu lagi, tambahnya, penanganan sampah di TPA Terjun kemungkinan hanya bisa bertahan hingga 2 tahun ke depan. Oleh karenanya, kehadiran TPA Regional sangat tepat sekali sebagai pengganti TPA Terjun. Apalagi, di TPA Regional nanti sistem penanganan sampahnya menggunakan sitem sanitary landfill.

Kemudian, Hatta berharap, dalam penanganan sampah harus dilakukan pendekatan kolaborasi antar daerah maupun OPD dengan melepaskan ego sektoral masing-masing. Di bawah kepemimpinan Bobby Nasution, Hatta menagpresiasi upaya yang telah dilakukan dalam penanganan sampah. Tidak itu saja, Bobby Nasution juga dinilai melakukan berbagai gebrakan lain seperti anti pungli maupun melakukan gerak cepat (gercep) menjawab apa yang menjadi keluhan masyarakat.

Dukungan lain juga disampaikan Pengamat Kebijakan Kota Medan sekaligus Akademisi Universitas Medan Area (UMA) Yurial Arief Lubis SSos MIP. Ia mengapresiasi dan mendukung program yang telah dilakukan Wali Kota. Yurial menilai, apa yang dilakukan Wali Kota dalam menangani permasalahan di TPA Terjun dengan menggunakan teknologi ALFIMER sudah sangat tepat dan sebagai akademisi, ia sangat menyutujuinya. Dengan teknologi ALFIMER ini, diharapkan sampah dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang berguna seperti pupuk dan lain sebagainya.

Terkait itu, Yurial sangat mendukung kebijakan yang dilakukan Bobby Nasution karena itu semata-mata demi kebaikan Kota Medan. “Teruslah bekerja secara optimal dan inovatif sehingga dapat menjadikan Medan sebagai kota metropolitan. Di samping itu juga saya berharap Pak Wali terus bersinergi  bersinergi dan berkolaborasi dengan kelompok maupun penggiat lingkungan dalam mengatasi masalah sampah maupun lingkungan di Kota Medan,” harapnya. (VIN)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *