Wali Kota Tenangkan Masyarakat, Keterlambatan Vaksinasi Dosis Kedua Tak Ulangi dari Awal

Pemerintahan30 views

VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi dosis pertama diharapkan tenang menyusul keterlambatan dilakukannya vaksinasi dosis kedua. Meski vaksinasi dosis kedua terlambat hingga dua minggu dari jadwal yang seharusnya dilakukan, tidak menggagalkan vaksinasi dan tidak harus mengulang dari awal. Keterlambatan ini terjadi karena jumlah vaksin yang ada saat ini terbatas sehingga vaksinasi tahap kedua tertunda pelaksaannya.

“Kita harapkan masyarakat tenang dan bisa mengerti, vaksinasi dosis kedua yang terlambat satu hari, dua hari hingga sampai dua Minggu dari jadwal yang seharusnya dilakukan penyuntikan kembali tidak menggagalkan vaksinasi dan tidak harus mengulang dari awal. Keterlambatan ini akan terus kami perbaiki, sebab jumlah vaksin yang didapatkan masih terbatas,” kata Wali Kota Medan Bobby Nasution saat door stop dengan wartawan di Balai Kota Medan, Rabu (4/8) petang.

Terkait keterlambatan tersebut, Bobby Nasution mengungkapkan, saat mengikuti rapat koordinasi dengan Menko Perekonomian dan Menteri kesehatan baru-baru ini telah disampaikan terkait kekurangan vaksin, sehingga menyebabkan tidak sedikit warga Kota Medan terlambat mengikuti vaksinasi tahap kedua dari jadwal yang seharusnya dilakukan vaksinasi.

Kemarin, ungkap Bobby Nasution, Pemko Medan telah mendapatkan sekitar 10.000 vial vaksin. Sedangkan vaksin yang dibutuhkan dari dosis satu sampai dua dibutuhkan 150.000 vial, artinya ada kekurangan sekitar 140.000 vaksin lagi. “Kita akan terus mintakan kepada Menteri Kesehatan, mudah-mudahan dalam Minggu pertama sampai Minggu kedua bulan ini, vaksin bisa stabil kembali,” ungkapnya.

Bahkan, jelas Bobby, Sekda Kota Medan saat mengikuti rapat tadi pagi mengatakan, vaksin segera turun dengan jumlah sekitar 70 juta vaksin yang akan disebar ke seluruh Indonesia, termasuk Kota Medan. Mudah-mudahan, harapnya, Kota Medan bisa mendapatkan vaksin sesuai dengan kebutuhannya.

Hingga saat ini, Bobby Nasution menerangkan, jumlah warga di Kota Medan yang telah divaksin sebesar 21,5 % dari 1,9 juta jiwa jumlah total warga. Namun dari jumlah tersebut, ada sekitar 151.000 warga yang harus mengikuti vaksinasi dosis kedua. “Kami akan mengupayakan terus dan minta kepada pemerintah pusat agar segera menurunkan vaksin, sebab kami faham masyarakat saat ini sangat membutuhkan vaksin dosis kedua tersebut,” terangnya.

Di kesempatan itu Bobby Nasution menjelaskan, Senin (2/3), Pemko Medan mendapat vaksin sebanyak 10.000 vial, sebelumnya hanya diberikan vaksin 5.000 vial. “Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Wagubsu, saya minta tolong agar ditambahkan lagi 5.000 vial karena kebutuhan Kota Medan sangat mendesak sekali. Sebenarnya kebutuhan kita di atas 10.000 vial,” jelasnya.

Diungkapkan Bobby Nasution, vaksin yang masuk ke Sumut sebanyak 130.000 vial, sedangkan jatah untuk Pemprov Sumut 51.000 vial, sedangkan sisdanya dibagikan untuk TNI/Polri serta BUMN. Dari vaksin 51.000 tersebut, jeklasnya, Kota Medan mendapat vaksin sebanyak 10.000 vial. Oleh karenanya, jelas Bobby Nasution, Pemko Medan membatasi vaksinasi dosis pertama dan fokus melakukan vaksinasi dosis kedua..

Guna mendukung kelancaran vaksinasi dosis kedua, Bobby Nasution mengimbau kepada seluruh penyelenggara vaksinasi massal agar menggelar kembali vaksinasi dosis kedua di tempat yang sama dengan dosis pertama. Sebab, ini bertujuan agar tidak membingungkan masyarakat dalam menerima suntikan vaksin dosis kedua tgersebut.

Di kesempatan itu, Bobby Nasution juga menerangkan, penyaluran bansos tahap pertama sebanyak 51.000 lebih sudah selesai dilakukan. Saat ini, imbuhnya, penyaluran bansos tahap kedua tengah berjalan. Setelah tahap kedua selesai, lanjutnya, Pemko Medan akan menyalurkan bansos yang berasal dari bantuan pelaku usaha dan BUMN.

Selanjutnya, Bobby Nasution kembali menegaskan, Pemko Medan akan melaksanakan operasi yustisi guna mendukung pelaksanaan PPKM Level 4. Bagi warga yang melanggar prokes, tegasnya, langsung dilakukan swab antigen. “Apabila hasilnya reaktif, warga yang bersangkutan langsung dibawa ke eks Hotel Soechi untuk menjalani isolasi terpusat (isoter),” pungkasnya. (VIN)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *