VIRAL24.CO.ID – PAKPAK BHARAT – Kekurangan lahan yang subur merupakan faktor lemahnya ketahanan pangan di daerah Pakpak Bharat, selain itu kelancaran ekonomi juga tergantung pada pertanian daerah sehingga di butuhkan sebuah program untuk membangkitkan kesejahteraan rakyat.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat , Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor, menyatakan siap dan akan mengupayakan segala hal yang terbaik guna peningkatan sektor pertanian di wilayah Kab Pakpak Bharat.
Kabupaten Pakpak Bharat diberikan kesempatan oleh pemerintah Indonesia melalui kementrian pertanian dalam hal proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP).
Demikian ditegaskan oleh Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor saat menerima audensi Pre-Fact Finding Mission Program Pengembangan Holtikultura dilahan kering – Horticulture Development In Dryeland Areas Project (HDDAP), Selasa (05/04/20) di Ruang Garuda Komplek Perkantoran Bupati Pakpak Bharat, Sindeka Salak.
Tampak hadir dalam kesempatan ini dari kementrian Pertanian diantaranya, Direktur Perbenihan Holtikultura, Ketua Tim HADDAP, Ir. RR Liliek Sri Utami, Dr Inti Pertiwi Nashwan,Sp ,M Si, Ir.Hery Widodo ,Ir Anik Kustaryati, Ernawati HR,Sekar Insani dan tim lainnya serta Bupati Pakpak Bharat, Wakil Bupati Pakpak Bharat, Sekda Pakpak Bharat, Kadis Pertanian, pimpinan OPD dan sejumlah kepala Bagian serta unsur lainnya.
Pada kesempatan ini Bupati Franc, Juga menjelaskan bahwa pada tahun 2022-2027 pemerintah Indonesia melalui kementrian pertanian memberikan kesempatan kepada Kabupaten Pakpak Bharat proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP) dimana Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu daerah yang cukup potensial salah satunya di desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan.
Proyek pengembangan Holtikultura ini nantinya diharapkan bisa secara otomatis meningkatkan Indeks Pertanian seiring juga meningkatkan perekonomian masyarakat serta meningkatkan daya saing wilayah tersebut.
” Permasalahan yang dihadapi oleh petani lahan kering antara lain belum didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai, kepemilikan modal usaha yang relatif masih rendah. Oleh sebab itu dengan adanya program ini maka akan di dukung oleh Asian Development Bank yang bekerja sama dengan kementrian pertanian dan Dinas tanaman panagn dan holtikultura Provinsi Sumatera Utara.” Ujar Bupati Franc.
Bupati Pakpak Bharat berharap program ini harus benar benar terlaksana dan berhasil. Untuk itu proram tersebut harus segera disosialisasikan kepada masyarakat Kab Pakpak Bharat.
Direktur Perbenihan Holtikultura, Dr Inti Pertiwi Nashwan,Sp ,M Si, dihadapan Bupati dan sejumlah pimpinan OPD, Dr Inti Pertiwi Nashwan,Sp ,M Si dalam pemaparannya menyatakan timnya hadir di Kabupaten PakpakBharat adalah guna memastikan kesiapan dan komitmen Kabupaten Pakpak Bharat serta mensosialisasikan terkait proyek pengembangan Holtikultura.
Proyek pengembangan ini nantinya akan difasilitasi mulai dari infrastruktur, jaringan irigasi, permodalan hingga pemasaran hasil pertanian nantinya
“Ini merupakan Kabupaten Pertama ,Kita ingin memastikan kesiapan termasuk kepastian kepemilikan dan batas lahan agar jangan sempat lahan itu ternyata lahan sengketa. (Pokoknya Clear and Clean). Yang ditawarkan saat ini adalah 3 komoditas yaitu Kentang, Pisang dan bawang merah” jelasnya
Sebagai ucapan terima kasih atas kepedulian dan perhatian kementrian Pertanian tersebut Pemkab Pakpak Bharat menyerahkan cindera mata berupa oles Pakpak dan plakat serta produk lokal PakpakBharat (Teh Gambir, kopi)
(V24/AL)