VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Wali Kota Medan, Bobby Nasution, berdialog dengan ibu-ibu janda di Kecamatan Medan Helvetia, Sabtu (23/4) sore di Jalan Gaperta Ujung. Berbagai persoalan dan aspirasi pun terungkap, mulai dari soal bantuan sosial dari pemerintah, keamanan, dan parit tumpat. Dengan komunikatif, orang nomor satu di Pemko Medan memberikan jalan keluar secara konkrit.
“Nama saya Roslina, Pak. Saya janda, tinggal numpang dengan orang tua. Nggak pernah dapat bantuan dari pemerintah,” ungkap salah seorang warga saat Bobby Nasution memberi kesempatan para ibu-ibu itu mengungkapkan persoalannya.
Hampir sama pula dengan persoalan Ibu Hindun. Kepada Bobby Nasution, dia mengatakan mempunyai Kartu Bantuan Pangan Non Tunai. Namun, hanya sembilan bulan dia menerima bantuan. Dia mengaku, sampai sekarang dia belum pernah menerima bantuan itu lagi.
Menanggapi ini, Bobby Nasution meminta Camat Medan Helvetia, Putera Ramadan bersama lurah-lurahnya untuk mendata warga yang telah memiliki kartu namun tidak mendapat bantuan dan warga yang belum terdata Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) merupakan syarat penerima bantuan sosial pemerintah.
Selanjutnya, Bobby Nasution pun meminta kepada Kepala Dinas Sosial, Khoirudin, yang mendampinginya pada kegiatan itu memberikan penjelasan kepada kaum ibu tersebut. Khoiruddin pun mengatakan, ada dua program bantuan sosial dari pemerintah pusat, yakni PKH dan BPNT.
Baru-baru ini, lanjutnya, telah dicairkan BPNT dan bantuan minyak goreng untuk tiga bulan. “BPNT sebesar 200.000 per bulan dan minyak goreng 100.000 per bulan. Total yang diterima adalah 900 ribu,” terangnya.
Menindaklanjuti perintah Bobby Nasution, Kadis Sosial juga meminta warga telah memiliki Kartu BPNT namun belum menerima bantuan agar mengirim foto Kartu tersebut kepada Dinas Sosial untuk dicek. Saat itu juga Bobby Nasution pun memerintahkan Camat dan Lurah ke Medan Helvetia juga menghimpun foto Kartu tersebut dan mengirimkannya ke Dinas Sosial untuk ditindaklanjuti secepat mungkin.
Bobby Nasution juga meminta Camat Medan Helvetia untuk membantu anak warga berhak namun belum mendapat Kartu Indonesia Pintar. Camat diminta untuk mendampingi warga ke Dinas Pendidikan Medan agar mereka yang berhak benar-benar mendapat kartu tersebut. Pada saat itu, Bobby Nasution meminta agar pihak kecamatan, kelurahan, maupun kepala lingkungan yang melakukan pendataan untuk DTKS benar-benar objektif.
“Jangan terdengar lagi anggapan yang masuk daftar penerima bantuan itu keluarga-keluarga kepling, lurah, camat, orang-orang dekat,” ujar Bobby Nasution disambut tepukan tangan kaum ibu tersebut. “Bantuan pemerintah harus benar-benar tepat sasaran,” tandas Bobby Nasution.
Dalam kesempatan itu, Bobby Nasution juga mengingatkan agar warga segera mengurus BPJS. Dia menargetkan pada 2024 seluruh warga Medan dapat tercover BPJS dengan anggaran Pemko Medan.
Selain soal bantuan sosial, soal begal dan keamanan juga menjadi kekhawatiran warga. “Saya Ani Sumarni, Pak. Jualan pecel. Saya mau Medan aman, Pak. Tidak ada begal. Saya takut, Pak. Soalnya anak saya ojek online Pak,” ungkapnya.
Bobby Nasution mengaku memahami kekhawatiran ini. Dia mengatakan telah meminta kepada pihak kepolisian untuk bertindak tegas terhadap pelaku kejahatan. Menantu Presiden Joko Widodo ini juga menilai, perlu diperbanyak lagi patroli untuk menjamin keamanan warga Medan.
Terkait keluhan Muliati tentang banjir di lapak jualannya di Pasar Sei Sikambing akibat parit yang tumpat, Bobby Nasution mengatakan, segera dibersihkan. Memang, lanjut Bobby Nasution, salah satu program prioritas dalam mengatasi banjir.
Pada kegiatan itu, Bobby Nasution juga menyalurkan bantuan beras dari PAC PDI Perjuangan Medan Helvetia kepada 200 ibu-ibu yang mengikuti kegiatan itu. Selain itu, untuk mengabulkan permintaan ibu-ibu janda tersebut, secara pribadi Bobby Nasution juga memberikan bantuan sejumlah uang. (VIN)