VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Komisi III DPRD Medan melakukan kunjungan kerja ke Dinas Koperasi Kota Medan, Selasa (17/5). Kunjungan tersebut langsung dipimpin Ketua Komisi III Afif Abdillah dan diterima Kepala Dinas Koperasi Kota Medan Benny Nasution dan para stafnya.
Turut dalam kunjungan tersebut Wakil Ketua Komisi III Ishaq Abrar M Tarigan (F-Demokrat), Sekretaris Komisi III Hendri Duin (F-PDIP), Dhiyaul Hayati (F-PKS), Mulia Nasution, Sahat Simbolon (F-Gerindra), Abdul Rahman Nasution (F-PAN), M Rizky Nugraha (F-Golkar).
Dalam kunjungan tersebut Ketua Komisi III DPRD Medan Afif Abdillah mempertanyakan kepada Kadis Koperasi Kota Medan terkait pendataan jumlah UMKM yang ada di Kota Medan di bawah naungan Dinas Koperasi UMKM Kota Medan.
Dia juga menyarankan seharusnya produk UMKM mendapat prioritas untuk dipromosikan melalui media online. Hal ini dilakukan agar produk UMKM bisa terbantu. “Mereka harus dilindungi. Bagaimana produk UMKM ini bisa dipromosikan oleh toko-toko online seperti Lazada, toko pedia dan lainnya. Pasca Pandemi, produk UMKM ini harus disokong dan dilindungi. Kita ingin ekonomi kita bangkit dan semua unsur harus berkontribusi,” pinta Afif Abdillah yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Medan ini.
Anggota Komisi III lainnya Dhiyaul Hayati mengungkapkan, banyak pedagang yang mengeluh kepada dirinya, khususnya pedagang mikro. Mereka mengaku tidak mendapat perhatian dari Dinas Koperasi UMKM Kota Medan. Berbeda dengan pedagang yang ada di Padang. Berdasarkan pengalamannya di Padang, di sana pedagang memiliki petugas pendamping di setiap kelurahan satu orang yang didanai melalui APBD.
Dikatakannya lagi, usaha mikro tersebut perlu didukung dan dibina karena dapat mengentaskan kemiskinan di kota. “Diharapkan masyarakat miskin kota ini bisa berkurang dengan didukungnya usaha UMKM tersebut,” sarannya.
Kadis Koperasi UMKM Medan Benny Nasution menyampaikan data UMKM yang ada di Kota Medan untuk usaha mikro 0 hingga Rp50 juta jumlahnya sebanyak 22.213, mikro 0 sampai Rp100 miliar sebanyak 5.447, usaha kecil Rp1 hingga Rp5 miliar jumlah data sebanyak 103. (VIN)