VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Ketua Gemabudhi Provinsi Sumatera Utara, Drs.Wong Chun Sen Tarigan,M.Pd.B menghadiri acara Festival Bak Cang Sumatera Utara yang dilangsungkan di Yayasan Taman Bodhi Asri, Jalan Bintang Terang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang, Jumat (3/6).
Acara tersebut digagas oleh PDI Perjuangan Sumut, Walubi, Ganti, Kompak, Taruna Merah Putih Sumut, dan Kompak. Hadiri pada kegiatan itu, Ketua DPW PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon, Ketua DPRD Provinsi Sumut, Baskami Ginting dari PDI Perjuangan, mantan anggota DPRD Provinsi Sumut, Brilian Muktar yang juga Politisi dari partai PDI Perjuangan Sumut, yang juga ketua Walubi Sumut, anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur, Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE, para pengurus GANTI, KOMPAK, PASTI, tokoh Tionghoa Sumatera Utara, Biby, , ROTARY, Edy Sugandi, Darno dan tamu undangan lainnya.
Menurut Wong, Festival Bak Cang atau Festival Perahu Dragon di Asia biasanya Etnis Tionghoa melakukan pameran kapal naga. Namun di Indonesia biasa dilakukan dengan menegakkan telur. Ada pepatah Tionghoa mengatakan jangan melupakan ajaran dan tradisi leluhur.
Pada kesempatan itu, Wong juga menerangkan berdasarkan metafisika China, Hari Bakcang adalah hari di mana energi yang keluar paling kuat. Hal tersebut membuat festival ini juga dikenal dengan sebutan Festival Extreme Yang. Ada juga yang menyebutnya Double Kelima Festival, karena diadakan pada hari 5 dan bulan 5 kalender lunar. Hari Peh Cun berkaitan erat dengan sejarah seorang tokoh bernama Qu Yuan. Ia merupakan seorang sarjana patriotik dan menteri di negara Chu.
Tradisi makan bakcang secara resmi dijadikan sebagai salah satu kegiatan dalam festival Peh Cun sejak Dinasti Jin. Bentuk bakcang sebenarnya juga bermacam-macam, dan yang kita lihat sekarang hanya salah satu dari banyak bentuk dan jenis bakcang di dunia. Acara Festival Bak Cang ini di isi dengan berbagai kegiatan seperti tarian-tarian, atraksi barongsai, penggunaan alat musik instrumen tradisional suku Tionghoa dan melakukan proses penegakan telur. (VIN)