VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengingatkan pentingnya mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan. Bukan hanya menjadi sakralisasi teks semata tanpa penerapan yang baik.
Hal ini disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi saat membuka acara Dialog Kebangsaan di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Rabu (22/6). Dengan begitu, cita-cita bangsa untuk kesejahteraan masyarakat akan terwujud.
“Kita tidak perlu memperdebatkan ini itu soal Pancasila, soal kapan dia lahir atau yang lain. Kita butuh implementasinya di kehidupan yang akan membawa kita ke kesejahteraan,” kata Edy Rahmayadi, saat memberikan sambutan.
Selain itu, agar implementasi Pancasila dilakukan masyarakat butuh edukasi dan sosialisasi secara luas. Salah satunya adalah di lingkungan pendidikan untuk membentuk mental-mental Pancasila siswa dan tenaga pengajar.
“Edukasi secara benar, sosialisasikan ke masyarakat luas sehingga masyarakat kita paham benar seperti apa Pancasila itu. Kita jangan membuat Pancasila ini menjadi teks yang sakral saja, dihapal tetapi tidak diamalkan,” tegas Edy Rahmayadi, pada acara yang diusung Dewan Harian Daerah (DHD) 45
Sementara itu, salah satu nara sumber pada Dialog Kebangsaa ini, Sejarawan Anhar Gonggong mengatakan kejujuran menjadi masalah dalam pengimplementasian Pancasila. Bukan hanya di masyarakat, implementasi Pancasila juga menurutnya masih kecil di tingkat pejabat.
“Masalahnya, banyak di negara kita ini yang tidak jujur bahkan pemimpin-pemimpinnya. Lihat masih banyak pejabat yang tersandung kasus korupsi. Itu pimpinannya, bagaimana dengan masyarakatnya?
Sepemikiran dengan Edy Rahmayadi, Anhar Gonggong merasa dunia pendidikan jadi tempat yang tepat untuk menempa kejujuran. Menurutnya, Indonesia bisa menjadi ‘surga dunia’ bila Pancasila benar-benar diterapkan.
“Untuk membenahi ini kita mungkin bisa memulai dari dunia pendidikan, kita bisa menanamkan nilai kejujuran sejak dini dan tentu juga di keluarga. Bila ini bisa kita capai, kita bisa menciptakan surga dunia, apa yang tidak ada di Pancasila,” ungkap Anhar Gonggong.
Sementara itu, Ketua Umum DHD 45 Mayjen TNI (Purn) Muhammad Hasyim berharap seluruh masyarakat Indonesia tetap menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup. “Tetap jadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari, serap nilai-nilainya dan implementasikan,” kata M Hasyim. (RT)