VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) meminta masyarakat yang terikat dalam hubungan Dalihan Natolu (Mora – Kahanggi – Anak Boru) dari wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), berkonsolidasi dan bersatu untuk membangun kampung halamannya.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi saat mengukuhkan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Forum Masyarakat Dalihan Natolu (FORMADANA), sekaligus turut dalam barisan tortor Parosu Tondi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Sabtu (13/8).
“Saya minta kita semua yang terikat dalam hubungan adat Dalihan Natolu, bersatu membangun daerah kita di Tabagsel,” kata Edy Rahmayadi, yang memimpin langsung sidang musyawarah adat, bersama para raja dari wilayah Angkola, Mandailing, Palas, Paluta, Toba, Dairi, Phakpak, Karo, Simalungun dan dari Tanah Deli sebagai tuan rumah.
Selanjutnya, Edy Rahmayadi juga mengingatkan para perantau Tabagsel, agar turut bersama pemerintah daerah. Bersama-sama menyelesaikan isu stunting yang tengah menjadi konsern pembangunan di wilayah Tabagsel.
“Kita yang berada di kota harus memikirkan masyarakat di kampung tempat asal kakek nenek moyang kita. Karena di sana (wilayah Tabagsel), hari ini lahir 100 orang 47 (diantaranya) stunting” ujar Edy Rahmayadi, yang hadir bersama Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumut Nawal Lubis.
Edy Rahmayadi juga meminta semua perantau agar urunan membangun kampung halamannya. Dengan demikian menurutnya, tujuan pembangunan di wilayah Tabagsel dapat segera dapat diwujudkan.
“Mari kita sama-sama bangun kampung halaman kita. Bila perlu kita patungan. Tinggal nanti kita pisahkan, Gubernur sebagai Gubernur, Edy Nasution sebagai Edy Nasution,” pungkas Edy Rahmayadi yang juga bergelar Mangaraja Sojuangan Perkasa Alam Nasution tersebut.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pendiri FORMANADA nomor A.001/DP-FT/SK-DOFT/XI/2018, Edy Rahmayadi mengukuhkan DPP FORMANADA. Di antaranya Abdul Rahim Siregar sebagai Ketua, Febry S Dalimunthe sebagai Sekretaris dan Yenni Pardede sebagai bendahara.
Seusai dikukuhkan, Abdul Rahim Siregar menjelaskan bahwa FORMADANA merupakan sebuah wadah yang ingin menghimpun masyarakat Dalihan Natolu. Untuk menyatukan visi membangun daerah kampung halamannya di Sumut.
“Jadi kita hadir untuk merangkul dan menghimpun semua marga-marga dan lembaga adat untuk bersatu, dalam rangka marsipagodang (membersarkan) Dalihan Natolu. Bagaimana bisa bergerak bersama membangun Sumatera Utara,” kata Abdul Rahim Siregar, yang juga anggota DPRD Sumut ini.
Abdul Rahim Siregar juga mengatakan, akan menindaklanjuti arahan Gubernur untuk segera berkonsolidasi dan melaksanakan program-program nyata di tengah masyarakat. Khususnya di wilayah Tabagsel.
“Kita akan melakukan sarasehan yang akan mengumpulkan 150 tokoh Dalihan Natolu. Demikian juga sesuai arahan gubenur untuk bersama membangun Tabagsel dengan patungan dalam bentuk dana, akan kami respons dengan mengumpulkan sumbangan masyarakat Dalihan Natolu dari semua daerah di Indonesia secara bertahap,” ujar Abdul Rahim.
Berdasarkan penjelasan Abdul Rahim Siregar, Tortor Parosu Tondi adalah tortor (tarian etnis Batak) untuk mengembalikan semangat dalam rangka rangka konsolidasi dan silahturahmi oleh masyarakat Dalihan Natolu yang terdiri dari Mora Kahanggi dan Anak Boru.
“Jadi, digelarnya tortor tersebut diharapkan akan mengembalikan tondi (jiwa), mengembalikan semangat, memiliki jiwa yang sama seluruh masyarakat Dalihan Natolu, untuk membangun Tabagsel dan Sumatera Utara”, katanya.
Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis juga mengukuhkan Dewan Pengurus Silaturahmi Batak Muslimah. Di antaranya Yenni Pardede sebagai Ketua, Alien Siregar sebagai Sekretaris dan Nimar sebagai Bendahara. (RT)