VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Medan mempertanyakan sejumlah capaian program Pemko Medan di Tahun 2022. Beberapa program yang menjadi sorotan di antaranya terkait pelaksanaan dan capaian E-Parking di Kota Medan, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), masalah banjir serta lapangan pekerjaan di Kota Medan.
Sorotan ini disampaikan F-PKS melalui juru bicaranya Irwansyah SAg SH dalam rapat paripurna yang beragendakan penyampaian pandangan umum Fraksi-Fraksi terkait Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPAPBD) Tahun Anggaran 2022 di gedung DPRD Medan, Kamis (8/09/2022).
Pihaknya kata Irwansyah, mengapresiasi beberapa ruas jalan sudah menggunakan e-parking. Kemudian ada juga beberapa ruas jalan yang belum menggunakan sistem e-parking.
“Bagaimana perencanaan penataan parkir pinggir jalan yang telah disusun oleh Pemko Medan sehingga target PAD sebesar Rp. 36.067.685.558,- dapat direalisasikan. Mohon penjelasannya, ” kata Irwansyah.
Kemudian, disampaikannya dalam Pos Pendapatan Pajak Daerah Pemerintah Kota Medan menargetkan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan sebesar Rp. 902.054.109.305. Fraksi PKS mempertanyakan sudah berapa target yang tercapai dari Pajak Bumi dan Bangunan sampai saat ini ?.
Dalam persoalan infrastruktur, F-PKS melihat masih adanya banjir di beberapa titik di Kota Medan. PKS mempertanyakan upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Medan dalam menanggulangi banjir di Kota Medan ?.
“Adakah sistem drainase Kota Medan. Mohon penjelasannya, ” katanya.
Kemudian, lapangan pekerjaan dirasa semakin sulit untuk didapatkan sehingga jumlah pengangguran terus bertambah. F-PKS mempertanyakan Berapa jumlah pengangguran di Kota Medan dan apa upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Medan dalam menciptakan lapangan kerja baru.
Seperti diketahui, sesuai dengan RPAPBD Kota Medan Tahun Anggaran 2022, struktur P.APBD Kota Medan adalah Pendapatan bertambah 75 milyar rupiah (1,17%) menjadi 6,497 trilyun rupiah lebih.
Belanja bertambah 921,596 milyar rupiah lebih (13,71%) menjadi 7,643 trilyun rupian lebih Pembiayaan Netto bertambah 846,596 milyar rupiah lebih (282,2%) menjadi 1,146 milyar rupiah lebih. (VIN)