Pentahbisan GPdI Tebingtinggi, Ijeck Harap Pembinaan Umat dan Generasi Lebih Baik

VIRAL24.CO.ID – TEBINGTINGGI – Hadiri Pentahbisan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Pemulihan Kota Tebingtinggi, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah berharap GPdI dapat lebih eksis dalam melakukan pembinaan kepada jemaatnya dan generasi penerus menjadi pribadi yang lebih baik.

“Dengan selesainya gedung ini mudah-mudahan GPdI dapat terus eksis melakukan pembinaan kepada jemaatnya dan generasi penerus menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah saat memberi kata sambutan di GPdI Pemulihan, Jalan Gatot Subroto, Kota Tebingtinggi, Selasa (13/9).

Ijeck juga berharap seluruh jemaat GPdI bisa ikut membantu pemerintah dalam menjaga lingkungan bermasyarakat yang kondusif. “Agama apapun itu pasti mengajarkan kebaikan, kalau setiap orang taat dengan keyakinan agamanya masing-masing, daerah kita ini jadi daerah yang kondusif. Dalam upaya ini kami pemerintah tak bisa kerja sendiri, perlu dibantu oleh seluruh elemen masyarakat, khususnya GPdI,” ujar Ijeck.

Ia pun berharap gedung baru tersebut dapat menjadi motivasi para jemaat dalam meningkatkan ibadah,  serta menjaga kebersamaan dan kerukunan umat beragama yang telah lama terbina, khususnya di Kota Tebingtinggi.

Sementara itu, Gembala Sidang GPdI Pemulihan Pdt Nurlia Hutapea menyampaikan visi membangun gedung gereja berkapasitas 1.500 kursi datang dari Pdt Yoseph Manalu sejak Mei 2005 lalu dan akhirnya 9 Mei 2018 dilakukan peletakan batu pertama.

“Visi ini disampaikan kepada jemaat walau slow respons dan mendapat banyak tantangan akhirnya panitia pembangunan terbentuk yang diketuai oleh Bapak Kompol Elisa Sibuea dan peletakan batu pertama dapat dilaksanakan pada hari Rabu 9 Mei 2018 oleh Ketua Majelis Daerah Pdt Dr Gozali Dalimunthe,” ujarnya.

Perencanaan pembangunan gedung gereja, lanjutnya, menghabiskan biaya sebesar Rp7 miliar, dimulai dengan modal Rp200 ribu dan Tabungan Gembala sebesar Rp20 juta, kemudian terkumpul dana Janji Iman sebesar Rp300 juta.

“Tuhan tahu kekuatan kami tidak seberapa, tapi justru itu yang membuat hamba Tuhan dan semua jemaat semakin mengandalkan Tuhan. Perlahan tapi pasti pembangunan terus berjalan, terkadang seret bahkan sering terhenti tapi doa dan usaha terus dilaksanakan,” ujarnya.

Hal sama juga disampaikan Ketua Panitia Bakti Refles Sinuraya. Katanya, proses pembangunan gereja ini dilakukan selama tiga tahun dan setelah selesai sasaran akhirnya adalah bagaimana jemaat dapat melaksanakan ibadah dengan sebaik mungkin.

“Namun demikian meski bangunan sudah rampung ini bukan tujuan sasaran akhir bagi kita. Kita berharap ini menjadi tempat bagi yang setia mengikuti firman dan arahan Tuhan. Tugas kita sekarang lebih berat dari membangun, bagaimana agar gedung ini bisa setiap minggu diisi dengan orang-orang yang rindu firman Tuhan,” tutupnya. (RT)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *