VIRAL24. CO. ID – TULANG BAWANG BARAT – Kepala Poned Mulyaasri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Sobri Lakoni, mengatakan proses pendaftaran rujukan pasien BPJS yang rumit menjadi alasan anak buahnya menyarankan pasien tidak diantarkan dengan ambulans.
Hal itu dikatakan Sobri, menanggapi pernyataan anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Budi Condrowati terkait insiden meninggalnya, Putu Alif (53), Senin 8 April 2024.
“Ngerujuk itu kan enggak bisa langsung dirujuk gitu. Management rujukan ini kan online, kita buka laptop dulu, kita rujuk dulu ke rumah sakit, kita siapkan dulu ambulance, ” ungkap Sobri ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa, 16 April 2024.
“Sementara kondisi pasien kritis, kalau pakai BPJS kita kan telpon rumah sakit dulu, nunggu jawaban kan memakan waktu. Makanya perawat saya menyarankan dibawa langsung ke rumah sakit biar langsung masuk UGD. Enggak pakai proses birokrasi lagi,” lanjut dia.
Saat kejadian itu, kata dia, sopir ambulance tengah berada di rumahnya yang berada di belakang Poned Mulyaasri. Dia mengaku, meski dalam keadaan darurat pasien tidak dapat dirujuk secara langsung ke tempat pelayanan kesehatan lanjutan tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu.
“Ini kan perlu ditelpon dulu, kita enggak tahu dia marah. Sekarang berani siap enggak terima pasien ini, dokternya ada enggak. Kalau sudah ada jawaban baru berangkat,” katanya.
Menurut Sobri, saat tiba di Poned kondisi korban sudah dalam keadaan kritis. Putu ditemukan pihak keluarga di kebun sudah dalam keadaan pingsan, diduga akibat keracunan pestisida.
“Dibawa kesini saat diperiksa denyut nadi sudah tidak teraba, sudah lemah sekali, makanya sudah tidak ditensi lagi. Naturasi oksigen sudah tidak bisa kebaca,” katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Budi Condrowati menyoroti pelayanan Poned Mulyaasri yang menyebabkan meninggalnya, Putu Alif (53), Senin, 8 April 2024.
Budi mengatakan, Poned Mulyaasri tidak memberikan penanganan secara maksimal terhadap pasien, karena tidak memberikan tindakan reaktif.
Saat hendak di rujuk, meski mobil ambulans tersedia, pihak poned tidak bisa mengantarkan Putu ke RS, dengan dalih sopir ambulans tidak berada di tempat.
Keluarga pasien pun terpaksa membopong Putu yang terkulai lemas menggunakan motor dan dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit. (Ferdi)