VIRAL24.CO.ID – JAKARTA – Presiden dan Wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengumumkan susunan kabinet yang akan bekerja dalam lima tahun ke depan, Minggu (20/10/2024) petang.
Kabinet yang diberi nama Merah Putih itu beranggotakankan total 109 orang, terdiri dari 53 menteri dan pejabat setingkat menteri, ditambah dengan 56 wakil menteri. Jumlah merupakan yang tertinggi sejak Kabinet Dwikora II pada 1966.
“Dengan kesepakatan para ketua umum koalisi kami, kami beri nama kabinet ini Kabinet merah Putih. Dan saya ingin umumkan susunan Kabinet merah Putih periode 2024-2029,” ujar Prabowo di Istana Negara, Jakarta.
Prabowo tampak didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Kabinet Merah Putih mengalami penambahan yang signifikan dibandingkan dengan Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dengan 34 kementerian dan lembaga setingkat menteri, atau pascareformasi yang berada di kisaran 33-38 orang menteri. Prabowo dan Gibran melakukan sejumlah pemecahan terhadap kementrian yang sudah ada, seperti yang terjadi pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dipecah menjadi dua kementerian.
Sebelumnya, Prabowo telah memanggil lebih dari 100 tokoh untuk menduduki posisi calon menteri, wakil menteri, dan pejabat setingkat menteri di kediaman pribadinya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada pekan lalu. Setelahnya, sebanyak 59 calon menteri yang dipanggil tersebut menerima pembekalan mengenai berbagai isu, termasuk geopolitik, kecerdasan buatan, dan antikorupsi selama dua hari di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Menurut perhitungan lembaga riset, Celios, mayoritas nama yang dipanggil Prabowo didominasi oleh politisi dengan persentase mencapai 55,6% atau 60 dari 108 kandidat. Proporsi profesional teknokrat hanya sebesar 15,7% atau 17 dari 108 calon. Kemudian disusul kalangan TNI/POLRI (8,3%), pengusaha (7,4%), akademisi (5,6%), tokoh agama (4,6%), dan selebritas (2,8%). Rencananya, para menteri dan pejabat terkait lainnya akan dilantik pada Senin (21/10) di Istana Negara, Jakarta.
Kabinet jumbo yang dibentuk oleh pemerintah Prabowo-Gibran ini bukanlah fenomena baru dalam sejarah republik ini. Pada masa pemerintahan Orde Lama, Presiden Sukarno pernah membentuk Kabinet 100 Menteri, yang secara resmi dikenal sebagai Kabinet Dwikora I dan II, dengan masing-masing beranggotakan 110 dan 132 pejabat menteri serta pembantu presiden setingkat menteri.
Kabinet Dwikora I bertugas dari 1964 hingga 1966, sebelum dilanjutkan dengan Kabinet Dwikora II setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Kini, dengan banyaknya pembantu Presiden Prabowo, banyak kalangan khawatir bahkan hal itu akan menambah beban pada anggaran negara. Celios memproyeksikan terjadinya potensi pembengkakan anggaran hingga Rp1,95 triliun selama 5 tahun ke depan akibat koalisi gemuk tersebut. Angka itu belum termasuk beban belanja barang yang timbul akibat pembangunan fasilitas kantor/gedung lembaga baru.
Berikut adalah susunan Kabinet Merah Putih:
* Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan
* Menteri Koordinator Bidang Hukum Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra
* Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
* Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno
* Menteri Koordinator Bidang Infra dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono
* Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar
* Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan
* Menteri Sekretaris Negara: Prasetyo Hadi
* Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian
* Menteri Luar Negeri: Sugiono
* Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
* Menteri Agama: Nasaruddin Umar
* Menteri Hukum: Supratman Andi Agtas
* Menteri HAM: Natalius Pigai
* Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan: Agus Andrianto
* Menteri Keuangan: Sri Mulyani
* Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu’ti
* Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi: Satryo Soemantri Brojonegoro
* Menteri Kebudayaan: Fadli Zon
* Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin
* Menteri Sosial: Saifullah Yusuf
* Menteri Ketenagakerjaan: Yassierli
* Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia: Abdul Kadir Karding
* Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
* Menteri Perdagangan: Budi Santoso
* Menteri ESDM: Bahlil Lahadalia
* Menteri Pekerjaan Umum: Dody Hanggodo
* Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman: Maruarar Sirait
* Menteri Desa: Yandri Susanto
* Menteri Transmigrasi dan Percepatan Kawasan Timur Indonesia: M. Iftitah Sulaiman
* Menteri Perhubungan: Dody Purwagandhi
* Menteri Komunikasi dan Digital: Meutya Hafid
* Menteri Pertanian: Andi Amran Sulaiman
* Menteri Kehutanan: Raja Juli Antoni
* Menteri Kelautan dan Perikanan: Sakti Wahyu Trenggono
* Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Nusron Wahid
* Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas: Rachmat Pambudy
* Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Rini Widyantini
* Menteri Badan Usaha Milik Negara: Erick Thohir
* Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga: Wihaji
* Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup: Hanif Faisol Nurofiq
* Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Rosan Roeslani
* Menteri Koperasi: Budi Arie Setiadi
* Menteri UMKM: Maman Abdurrahman
* Menteri Pariwisata: Widianti Putri
* Menteri Ekonomi Kreatif: Teuku Riefky Harsya
* Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Arifah Choiri Fauzi
* Menteri Pemuda dan Olahraga: Ario Bimo Nandito Ariotedjo
* Jaksa Agung: Sanitiar Burhanuddin
* Badan Intelijen Negara: Muhammad Herindra
* Kepala Staf Kepresidenan: AM Putranto
* Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan: Hasan Nasbi
* Sekretaris Kabinet: Teddy Indra Wijaya (V24/Rambe)