Kasus Jagung Toba Unggul Bersinar 2021 Pemkab Toba Diduga Lakukan Data Manipulatif

Toba64 views

VIRAL24.CO.ID – TOBA – Ketua Komunitas Pembangunan Berkelanjutan Rakyat Toba, (KPBRT), Firman Sinaga mengkritik kebijakan pemerintah Kabupaten Toba (Pemkab), Kamis (22/09/2022).

Menurut Firman Sinaga, Pemerintah Kabupaten Toba memberikan data manipulative atau data pembodohan untuk menutupi kasus Jagung Toba Unggul Bersinar Rp. 6,1 Milyar. Bantuan Benih Pioner 32 diduga Palsu bersumber dari APBD 2021, sungguh data yang tak dapat diterima.

Informasi dari Sekda Kabupaten Toba, Drs. Augus Sitorus saat dikonfirmasi melalui telepon seluler (18/9/22) bahwa bantuan benih jagung Pioner 32 tahun 2021 adalah berhasil dan produksi mencapai 12 ribu ton pada, Kamis (22/9/2022).

Firman Sinaga Sinaga mengatakan itu data manipulasi, “Kita tak boleh biarkan pemkab Toba atau Bupati Toba Unggul Bersinar (Poltak Sitorus Red) melakukan pembohongan atau memberikan data Manipulasi ke masyarakat,” Jelas Firman.

Lanjutnya, kalau ada hasil 12 ribu ton maka ketika masyarakat panen Jagung selama 2 bulan untuk benih 50 ton setidaknya akan ada 25 truk colt diesel setiap hari angkut hasil jagung ke luar Kabupaten Toba selama 2 bulan. Ketika masyarakat panen padi raya untuk kecamatan Porsea dan sekitarnya, dipastikan tak akan ada 25 truk colt diesel angkut padi ke luar Toba.

“Berdasarkan informasi dari pemkab Toba tahun 2021, akan ada luas tanam jagung sekitar 3300 hektar. Fakta dilapangan 2021, kita melakukan pemantauan dan ambil foto foto setiap kecamatan dimana Jagung Toba Unggul Bersinar ditanam, minimal 50 persen Jagung Toba Unggul Bersinar 2021 adalah gagal total bahkan bisa capai 75% gagal,” Ungkap Firman.

“Apa dasar mereka menyatakan berhasil dan bagaimana mereka melakukan pengumpulan data atau sampling data sehingga ada hasil jagung 12 ribu Ton..?,”

Fakta lapangan, bahwa saat Bupati Toba Unggul Bersinar lakukan panen perdana di bulan November 2021, Biro Pusat Statistik (BPS) melakukan sampling dengan cara mencari petakan tanaman jagung yang tumbuh bagus.

“Mestinya BPS melakukan sampling dengan cara Stratified Random Sampling pada Petakan Jagung dan melakukan Stratified Random Sampling untuk luas 3300 hektar untuk menentukan luasan berapa persen gagal dan berhasil, Itu sama sekali tak dilakukan oleh BPS maupun Dinas Pertanian, mereka secara pasti dapat kita nyatakan melakukan manipulasi data,” Jelas Firman.

” Pada saat panen perdana, BPS dengan berani menyatakan hitungan rata-rata capaian hasil 6.72 ton per hektarnya. Untuk harga pasar komoditi jagung saat itu berada pada kisaran Rp. 4.800,- per kilo, dan jika dikalikan per hektarnya maka para petani dapat raup hasil sebesar Rp. 32.560.000 per hektarnya.
Capaian Pertanaman jagung untuk tahun 2021 meningkat dari tahun 2020 hanya 5.5 ton per ha, demikian waktu itu disampaikan kepala BPS Toba (Bapak Whenlish), ” ungkap Ketua KPBRT
Firman Sinaga.

Bila memang Jagung Toba Unggul Bersinar 2021 berhasil, maka para petani saat ini tahun 2022 pasti akan bertanam jagung, justru yang bertanam jagung hanyalah para petani yang sudah terbiasa bertanam jagung sebelum program Jagung Bupati Poltak Sitorus 2021.

“Patut diduga sebuah kejahatan para gerombolan, bukan kejahatan oknum lagi, Kasus dugaan Korupsi Jagung 2021 dan Dugaan palsu Benih Jagung 2021 tak akan kita biarkan, kita sudah selalu berikan data pada seseorang pelapor. Nanti bila Polda tak usut Tuntas, maka kita akan langsung menghadap Polda untuk berikan data lagi, kenapa belum dinaikkan ke tahap penyidikan.” Tutup Firman.

Saat dihubungi melalui telepon seluler, Kepala Biro Pusat Statistik Toba ( BPS) Beliau mengatakan masih sibuk ada tugas dan saat ini berada di Medan, dan beliau berjanji akan bertemu minggu depan.

Sampai berita ini diterbitkan Kadis Pertanian tidak dapat dihubungi, namun Sekertaris Dinas Pertanian mengarahkan agar menghubungi Kadis pertanian. (HS)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *