50 Ternak Sapi di Tulangbawang Terjangkit Virus LSD

Lampung61 views

VIRAL24.CO.ID – TULANG BAWANG – Sebanyak 50 ekor hewan ternak jenis sapi di Kabupaten Tulangbawang terjangkit virus lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol. Kasus pertama ditemukan muncul bulan Maret 2023.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tulangbawang, Nasib Subagio mengatakan 50 ekor sapi yang terserang virus LSD tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Penawaraji, Penawartama, dan Gedungaji Baru.

“Total ada 50 hewan ternak sapi yang terkena virus LSD. Dari jumlah itu, 40 sudah dinyatakan sembuh dan sisanya dalam proses penyembuhan,” kata Nasib Subagio, Jumat, 12 Mei 2023.

Ia menjelaskan, kasus pertama hewan ternak jenis sapi terjangkit penyakit menular yang disebabkan virus dari keluarga Poxviride ditemukan bulan Maret lalu di wilayah Kecamatan Penawar Aji dengan dua kasus.

Sapi yang terjangkit penyakit LSD ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama bagian leher, perut, dan punggung. Selain benjolan, sapi yang terinfeksi LSD juga dapat mengalami demam, lesu, mengalami penurunan produksi susu, dan kehilangan nafsu makan.

Dia bilang, LSD menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat dan dapat menular dengan ke hewan ternak yang sehat melalui kontak fisik langsung.

“Penyebaran penyakit dapat terjadi secara cepat di antara sapi yang berada dalam kandang yang sama atau antara kandang yang berdekatan,” kata dia.

Dia mengaku, sejauh ini pihaknya telah melakukan vaksinasi terhadap 280 ekor hewan ternak milik masyarakat. Vaksin akan dilanjutkan pekan depan lantaran tengah menunggu kiriman dari Pemerintah Provinsi Lampung.

“Minggu depan kita dapat bantuan lagi dari provinsi sebanyak 500 dosis,” ujarnya.

Kata dia, LSD disebabkan virus dan tidak ada obat. Cara penanganan sapi terjangkit LSD yakni dengan meningkatkan daya tahan tubuh berupa pemberian vitamin dan penurun demam.

Ia mengimbau, peternak untuk menjaga kebersihan kandang, menyemprot desinfektan dikandang , memisahkan ternak yang sakit, dan membuat perapian di kandang untuk mencegah adanya vektor seperti nyamuk dan lalat. (Ferdi)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *